TIMES BOYOLALI, LOMBOK – Nusa Tenggara Barat (NTB), terus berupaya mengoptimalkan potensi pariwisata dan sumber daya manusianya melalui berbagai program strategis, mulai dari pengembangan destinasi unggulan hingga peningkatan kapasitas masyarakat lokal.

Salah satu figur muda yang berada di garda terdepan adalah Mia Maharani Dewi, Putri Pariwisata Indonesia NTB 2025. Perempuan kelahiran Lombok ini tak hanya memiliki segudang prestasi, tetapi juga visi kuat untuk memajukan daerahnya melalui sinergi pariwisata dan pendidikan.

Dari Lombok, Mengukir Prestasi Global

Anak kedua dari empat bersaudara ini adalah Mahasiswi Magister Ilmu Hukum Bisnis lulusan S1 Hubungan Internasional. Saat ini, dia menjabat sebagai Sekretaris General Manager di InJourney Tourism Development Corporation (ITDC). 

Di balik kesibukannya itu, Mia memiliki hobi menulis puisi, menyanyi, berenang, traveling, dan bermain musik, yang turut membentuk kepribadiannya yang dinamis.

Perjalanannya mengukir prestasi dimulai sejak usia muda. Ia terpilih sebagai Appointed for Senin Inspirasi: Ministry of Youth and Sports of the Republic of Indonesia 2023.

Momen Putri Pariwisata Indonesia NTB 2025, Mia Maharani Dewi, di tempat pembuatan kerajinan tangan. (FOTO: Mia for TIMES Indonesia)

Pernah menjadi Participant of international seminar theme of "Thailand South East Asia Between the United State and China Dilemmas, Options and Prospects" di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand 2019. 

Mia juga menjadi Delegates of Student Internship in Indonesian Embassy of Bangkok, Thailand pada tahun yang sama, serta Indonesian Delegates in Model United Nations: Asia Youth Model United Nation 2018.

Di kancah lokal dan nasional, namanya tak asing. Mia adalah Participant/Model of Jember Fashion Carnival 2019, dan meraih predikat First place / Winner of Putri Mandalika NTB 2019 Competition yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Ia juga menjadi Delegates from the University of Mataram and the Province of West Nusa Tenggara yang berpartisipasi sebagai role models dalam produksi film Thematic Community Service (KKN Tematik) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2019.

Pariwisata dan Pendidikan: Dua Sayap Pemberdayaan

Mia mengungkapkan, “Transformasi pariwisata dan pendidikan di NTB bukan hanya penting, tapi mendesak dan menentukan masa depan generasi muda kami.”

Ia lahir dan besar di Lombok, dan dari sana ia bersyukur atas kekayaan alam NTB serta impian besar anak-anak desa untuk maju, meskipun akses pendidikan dan peluang masih terbatas.

Pengalamannya mendampingi anak-anak di dusun Lentera Pendidikan dan membina perempuan muda melalui Miara Nusantara, menunjukkan kepadanya sebuah benang merah pendidikan dan pariwisata adalah dua sayap utama pemberdayaan masyarakat. 

"Pariwisata yang ditransformasi secara berkelanjutan dan inklusif akan memberi ruang bagi desa-desa untuk berfokus pada budaya, kerajinan, hingga kuliner lokal," jelas pemilik akun media Sosial Instagram @miamaharanidw sembari tersenyum manis.

Dirinya juga menambahkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memastikan bahwa masyarakat menjadi aktor utama, bukan sekadar penonton, saat pariwisata berkembang. "Harapan saya adalah anak-anak NTB bisa memilih masa depan mereka sendiri," tuturnya.

Langkah Nyata Mia untuk NTB

Berbagai inisiatif telah dan akan terus dilakukan oleh Mia. Melalui Lentera Pendidikan, ia rutin mengajar adik-adik di dusun binaan, fokus pada literasi dasar, pendidikan karakter, dan penguatan kepercayaan diri anak desa. 

Ia juga telah mendirikan Miara Nusantara, sebuah inisiatif sosial yang memberdayakan perempuan muda di desa, menghidupkan kembali budaya anyaman, serta mengembangkan keterampilan wirausaha dan digital branding produk lokal.

Mia juga aktif menggunakan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata lokal dan memberikan narasi baru tentang NTB yang berdaya dan berbudaya.

Ke depan, Mia akan mengembangkan program pelatihan kreatif berbasis desa, seperti digital marketing, untuk menciptakan aktor lokal yang siap menjadi bagian dari industri pariwisata berkelanjutan.

Ia juga berencana membangun kolaborasi strategis dengan Dinas Pariwisata dan Pendidikan, komunitas kreatif, UMKM lokal, akademisi, relawan, dan sektor swasta. 

"Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Mia juga berambisi menjadikan Miara Nusantara sebagai model proyek percontohan untuk desa wisata berbasis pemberdayaan perempuan," imbuhnya.

Masa Depan Bumi Gora dalam Genggaman Pemuda

"Harapan saya sederhana, agar suatu hari nanti, anak-anak yang ditemui di dusun-dusun tak hanya tahu soal mimpi, tapi juga tahu jalannya," kata Mia.

Dia berharap perempuan-perempuan yang kini merajut ketak dan menyalin, kelak bisa memimpin usaha mandiri mereka sendiri, dan NTB bisa terus tumbuh tanpa kehilangan jati diri.

Mia juga mengajak generasi muda NTB untuk berpartisipasi aktif. "Sebagai generasi muda NTB, kita bukan sekadar pewaris tanah yang indah, kita adalah penjaga masa depannya," tegasnya.

Ia menyerukan, "Mari kita pastikan bahwa pariwisata di NTB bukan hanya indah di mata, tapi juga adil dan memberdayakan. Mari kita jadikan pendidikan bukan lagi sebuah kemewahan, tapi hak yang layak diakses oleh setiap anak dari kota hingga pelosok desa." 

Dengan penuh semangat, Mia menambahkan, "Ini bukan hanya tugas saya. Ini tugas kita. Dan saya mengajak seluruh pemuda NTB, untuk melangkah bersama. Karena masa depan NTB bukan ditunggu, tapi diciptakan oleh kita sekarang." (*)