TIMES BOYOLALI, JAKARTA – Partai puncak Liga Europa 2024/25 akan mempertemukan dua raksasa Inggris, Tottenham Hotspur dan Manchester United, di Stadion San Mamés, Bilbao, pada Rabu, 21 Mei 2025 atau Kamis (22/5/2025) dini hari nanti. Ini adalah pertemuan bersejarah, di mana hanya satu tim yang akan keluar sebagai kampiun Eropa.
Tottenham kembali ke panggung final Eropa setelah terakhir kali tampil dalam final Liga Champions 2019. Saat itu, mereka harus mengubur mimpi meraih gelar Eropa perdana usai kalah 0-2 dari Liverpool. Ironisnya, laga itu digelar hanya tiga hari setelah final Liga Europa sesama wakil Inggris antara Chelsea dan Arsenal, yang dimenangkan The Blues 4-1.
Kini, harapan Spurs untuk mengakhiri penantian panjang gelar Eropa sejak 1984 kembali menyala. Tim asuhan Ange Postecoglou datang ke final dengan kepercayaan diri tinggi usai membungkam Manchester United dalam dua pertemuan Liga Inggris musim ini, serta di perempat final Piala Liga Inggris. Catatan ini memberi modal penting dalam duel krusial nanti.
“Sulit menjelaskan tantangan selama dua tahun terakhir. Tapi sejak awal saya datang dengan tujuan yang jelas: membawa klub ini kembali bersaing merebut trofi, membangun kembali skuad, dan mengubah gaya main. Sekarang kami punya peluang nyata mewujudkan misi itu,” kata Ange Postecoglou.
Di sisi lain, Manchester United menapaki jalur yang penuh drama menuju final. Meski belum terkalahkan di Liga Europa musim ini, perjalanan mereka dipenuhi comeback heroik dan momen menegangkan. Mereka juga terpuruk di liga domestik. Namun bagi pelatih Ruben Amorim, semua itu akan sia-sia bila gagal menuntaskannya dengan gelar.
"Kalau kami tidak juara, maka semua ini tak berarti," tegas Amorim setelah timnya melibas Athletic Club di semifinal.
"Musim ini sungguh berat. Banyak perubahan di dalam klub dan tekanan besar. Tapi final ini memberi kami harapan baru. Gelar Eropa bisa jadi batu loncatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ini bukan akhir dari segalanya, tapi bisa menjadi awal perubahan besar,” imbuh pelatih asal Portugal ini.
Manchester United pernah mengangkat trofi ini di bawah asuhan Jose Mourinho pada 2017, namun kekalahan lewat adu penalti dari Villarreal di final 2021 masih membekas – saat itu Bruno Fernandes menjadi kapten, dengan Luke Shaw dan Victor Lindelöf tampil sebagai starter.
Prediksi Line-up:
Tottenham (4-3-3):
Vicario; Pedro Porro, Romero, Van de Ven, Udogie; Sarr, Bissouma, Bentancur; Johnson, Solanke, Richarlison
Diragukan: Sarr (cedera punggung)
Absen: Bergvall (pergelangan kaki), Kulusevski & Maddison (lutut)
Posisi sayap kiri menjadi dilema utama Postecoglou. Son Heung-min baru pulih dari cedera kaki, sehingga Richarlison – yang jadi starter di dua leg semifinal – atau Mathys Tel diperkirakan akan tampil sejak awal. Di lini tengah, absennya Kulusevski dan kondisi Sarr yang belum pasti bisa memengaruhi keseimbangan tim.
Manchester United (3-4-3):
Onana; Yoro, De Ligt, Maguire; Mazraoui, Ugarte, Casemiro, Dorgu; Diallo, Højlund, Fernandes
Diragukan: Dalot (betis), De Ligt (lutut), Yoro (pergelangan kaki), Zirkzee (hamstring)
Absen: Martínez (lutut)
Manchester United membawa sejumlah pemain yang sebelumnya sempat diragukan tampil, termasuk Zirkzee yang sempat diperkirakan absen hingga akhir musim. Namun perhatian utama tertuju pada lini depan, di mana Mason Mount dan Amad Diallo tampil impresif saat melawan Athletic Club.
Catatan Performa Terakhir:
Tottenham (semua kompetisi): K-K-M-M-K
Laga terakhir: Aston Villa 2-0 Tottenham (Premier League, 16 Mei)
Manchester United (semua kompetisi): K-K-M-K-M
Laga terakhir: Chelsea 1-0 Man Utd (Premier League, 16 Mei). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Final Liga Europa: Tottenham vs Manchester United, Pertaruhan Harga Diri di Bilbao
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |