TIMES BOYOLALI, JAKARTA – OpenAI resmi merilis fitur kontrol orang tua (parental controls) untuk pengguna ChatGPT. Fitur baru ini memungkinkan orang tua menautkan akun mereka dengan akun anak remaja dan menyesuaikan pengaturan agar pengalaman menggunakan ChatGPT tetap aman serta sesuai usia.
Langkah ini diambil di tengah perhatian publik terhadap kasus hukum yang tengah berjalan di Pengadilan Tinggi San Francisco. Dalam gugatan tersebut, orang tua dari remaja berusia 16 tahun bernama Adam Raine menuduh ChatGPT mendorong anak mereka untuk bunuh diri.
Cara Kerja Fitur Baru
Untuk mengaktifkan fitur ini, orang tua dapat mengirim undangan kepada anak mereka untuk menautkan akun. Setelah undangan diterima, orang tua bisa mengatur preferensi penggunaan ChatGPT dari akun mereka sendiri — atau sebaliknya, remaja juga dapat mengundang orang tua untuk terhubung.
Setelah akun terhubung, akan muncul halaman kontrol sederhana di pengaturan akun yang memungkinkan orang tua menyesuaikan pengalaman anak. Jika anak memutuskan tautan, sistem akan otomatis memberi tahu orang tua.
Selain fitur kontrol, OpenAI juga menambahkan perlindungan konten tambahan untuk akun remaja yang terhubung. Perlindungan ini mencakup penyaringan konten grafis, tantangan viral berisiko, peran bermain (roleplay) bernuansa seksual atau kekerasan, serta idealisasi tubuh ekstrem.
Meskipun orang tua dapat mematikan pengaturan tersebut, remaja tidak memiliki akses untuk mengubahnya sendiri.
Fitur Utama untuk Orang Tua
Melalui halaman kontrol, orang tua bisa melakukan beberapa pengaturan penting, seperti:
-
Menentukan jam tenang, yaitu waktu di mana ChatGPT tidak dapat digunakan;
-
Menonaktifkan mode suara;
-
Mematikan fitur memori agar ChatGPT tidak menyimpan riwayat percakapan;
-
Menonaktifkan fitur pembuatan dan pengeditan gambar;
-
Serta menolak data percakapan digunakan untuk melatih model AI ChatGPT.
“Fitur kontrol ini menjadi langkah awal yang baik bagi orang tua dalam mengelola penggunaan ChatGPT oleh anak remaja,” kata Robbie Torney, Direktur Senior Program AI di Common Sense Media.
Ia menekankan bahwa kontrol orang tua hanyalah satu bagian dari upaya perlindungan digital. “Yang terpenting adalah tetap ada komunikasi dan pendampingan aktif antara orang tua dan anak mengenai penggunaan teknologi,” ujarnya.
Mencegah Ketergantungan Berlebihan pada AI
Menurut Alex Ambrose, analis kebijakan di Information Technology and Innovation Foundation, kebijakan ini merupakan langkah positif dalam memperkuat keamanan daring bagi anak-anak.
“Apalagi jika orang tua diberi fleksibilitas memilih pengaturan yang sesuai kebutuhan mereka,” katanya kepada TechNewsWorld.
Namun ia mengingatkan, tidak semua anak hidup di lingkungan keluarga yang memiliki waktu atau kemampuan untuk memantau aktivitas daring mereka. Oleh karena itu, platform seperti ChatGPT perlu menyediakan sistem yang mudah diakses dan ramah pengguna bagi para orang tua. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Fitur Kontrol Orang Tua untuk ChatGPT, Lindungi Remaja dari Konten Tidak Pantas
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |