https://boyolali.times.co.id/
Gaya Hidup

Nggak Hanya di Drakor, ini The Real Keluarga Chaebol di Korsel

Selasa, 16 April 2024 - 11:59
Nggak Hanya di Drakor, ini The Real Keluarga Chaebol di Korsel Ilustrasi keluarga chaebol di drakor Queen of Tears. (FOTO: TvN)

TIMES BOYOLALI, JAKARTAChaebol atau konglomerat menjadi kisah yang menarik untuk diangkat dalam drama Korea. Saat ini sendang ramai drakor berjudul Queen of Tears yang juga menceritakan kehidupan keluarga chaebol.

Queen of Tears mengisahkan keluarga Hong, konglomerat pemilik berbagai perusahaan yang mendominasi perekonomian Korea Selatan. Meski kaya raya keluarga itu jauh dari kata bahagia. Bahkan ada beberapa bagian dari keluarga yang sengaja disingkirkan karena alasan tertentu. Yang menjadi inti cerita dari drama ini adalah perjuangan Hong Hae In yang menikah dengan Baek Hyun Woo. Meski saling mencintai, namun ada permasalahan karena status sosial mereka yang berbeda. 

Meski fiksi, namun kisah dalam drama tersebut tak jauh berbeda dengan kisah nyata para chaebol di Korsel. Setidaknya di Korea Selatan ada empat keluarga miliyader yang sangat berpengaruh, baik dari sisi ekonomi hingga politik. 

Para konglomerat itu merintis usaha sejak kemerdekaan Korea tahun 1945. Mereka tetap bertahan saat pecah perang Korea. Dikutip dari The Korea Times, setelah gencatan senjata perang saudara pada tahun 1953, militer Korea Selatan memilih beberapa keluarga untuk mendapat pinjaman khusus dan dukungan keuangan. Tujuannya untuk kembali membangun perekonomian dalam negeri.

Benar saja, beberapa perusahaan dapat berekspansi dengan capat, dan membangun beberapa industri baru sebagai anak perusahaan. Hingga perekonomian di Korsel meroket hingga kini bisa mengendalikan perekonomian nasional juga politik. 

Berikut perusahaan keluarga chaebol di real life yang bertahan hingga saat ini

 

Samsung

Pabrik-pertama-Samsung.jpg Pabrik pertama Samsung

Business Cheif menuliskan Samsung yang memimpin perusahaan konglomerat di Korsel. Itu karena perusahaan itu mendapat keuntungan paling banyak di antara perusahaan lainnya. 

Samsung juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Korsel lewat sektor industri elektronik, mulai telekomunikasi, peralatan rumah tangga, mesik, dan industri berat lainnya. 

Tahun 2022 lalu, Samsung bahkan menduduki peringkat ke-8 dalam 'merek paling berharga di dunia' dari majalah Forbes. 

Samsung didirikan pada tahun 1938 oleh Lee Byung Chul yang berasal dari Daegu. Awal pembentukannya sebagai perusahaan perdagangan. 

 

SK

SK.jpg

Perusahaan SK sukses melampaui Hyundai dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan itu bergerak di bidang energi dan kimia, telekomunikasi, perdagangan & jasa, serta semikonduktor 

SK dirintis oleh Chey Jong Hyon pada tahun 1953. Perusahaan itu salah satu yang mendapat bantuan dari militer Korsel pasca perang saudara.

Kini, perusahaan SK dikelola oleh Chey Tae Won (anak sulung Chey Jong Hyon). Tae Won kemudian menikah dengan anak mantan Presiden Korsel Roh Tae Woo. 

 

Hyundai

Hyunday.jpg

Hyundai yang kita kenal sekarang adalah perusahaan transportasi yang menyediakan mobil. Padahal awal pembentukannya, Hyundai bergerak dibidang konstruksi. 

Hyundai didirikan pada 1947 oleh Chung Ju Yung. Dikutip dari Britanica, proyek internasional pertama Hyundai adalah pembangunan jalan di Thailand pada tahun 1967. Dari situlah perusahaan ini terus berkembang hingga membuka perusahaan baru diantaranya bidang keuangan, IT (software), logistik, perbelanjaan termasuk Hyundai Motor. 

FYI penyanyi member Super Junor sekaligus aktor Choi Siwon salah satu pewaris dari Hyundai Departement Store. Dan, Hyundai Departement Store merupakan lokasi syuting Queen of Tears.  

Sedangkan Hyundai Motor malah lebih dikenal dibanding Hyundai konstruksi bangunan dan jalan. Hingga kini, Hyundai merajai produksi mobil di Korsel.  

Hyundai makin menyala saat mampu memproduksi mobil listrik dan smart car. Bahkan kabarnya Honda dan Toyota dari Jepang dibikin ketar-ketir dengan progres Hyundai. 

 

Lotte

Lotte.jpg

Keluarga chaebol lainnya adalah Shin Kyuk Ho, pendiri Lotte. Sebenarnya Lotte merupakan perusahaan multinasional. Didirikan pertama kali di Tokyo, Jepang pada tahun 1948. Shin Kyuk Ho sendiri meurpakan pengusaha asal Jepang yang berdarah Korea. 

Tahun 1967 Shin Kyuk Ho membesarkan Lotte di Korsel dengan membangun toko kelontong, mini market, super market hingga pusat perbenlanjaan (mall). Lotte juga bergerak di bidang hotel dan resort, pariwisata, makanan, jasa keuangan juga kecantikan. 

Lotte berkembang menjadi beberapa perusahaan Lotte Confectionary, Lotte Duty Free, Lotte World, dan lainnya.

Kerennya berdasarlan Daxue Consulting Lotte Confectionary sukses merajai pasar F&B Korea Selatan dan di dunia. 

Tentu penggemar drakor nggak asing ya dengan beberapa perusahaan tersebut. Sebab empat perusahaan itu kerap muncul di drakor. Perusahaan para chaebol tersebut sengaja bekerja sama dengan produksi hiburan untuk mengiklankan produknya. Nggak hanya meraup untung domestik, sasaran pembeli mereka juga tersebar di seluruh penjuru dunia.

Sedangkan drakor yang tengah viral Queen of Tears ini dikaitkan dengan kisah pewaris Samsung. Hmm, bagaimana menurut Anda TIMES Lovers? (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Boyolali just now

Welcome to TIMES Boyolali

TIMES Boyolali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.