TIMES BOYOLALI, JAKARTA – Indonesia akan menampilkan keberagaman kopi nusantara sebagai produk unggulan dalam Qatar Year of Culture (YoC) tahun 2023.
Qatar Year of Culture adalah program diplomasi budaya yang diinisiasi oleh Pemerintah Qatar sejak 2012. Dalam kegiatan ini, Qatar bekerja sama dengan berbagai negara mitra yang berbeda setiap tahunnya. Untuk tahun ini, Indonesia terpilih sebagai mitra, dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan kehormatan ikut dalam program Qatar Year of Culture 2023.
Kopi menjadi salah satu fokus utama kegiatan ini karena Indonesia memiliki sejarah dan budaya yang kaya seputar kopi. Meskipun bukan asal-usulnya, kopi telah menjadi bagian integral dari Indonesia.
Pameran yang akan berlangsung di Qatar selama empat bulan sejak 23 Oktober 2023 akan menyoroti budaya, seni, dan teknologi kopi Indonesia.
Ini akan menekankan bagaimana manusia berinteraksi dengan kopi dan bagaimana kopi menjadi bagian dari budaya di Qatar, yang membuatnya berbeda dari pameran kopi biasa.
Kurator pameran dari Indonesia adalah Handoko Hendroyono (penggiat merek lokal) dan Daroe Handojo (penggiat kopi) yang sebelumnya telah mencoba konsep serupa dalam pameran "Kopi Togetherness" di Museum Nasional Indonesia pada November-Desember 2022 lalu.
Pembukaan pameran di National Museum of Qatar akan diiringi oleh berbagai acara selama beberapa hari, termasuk workshop "Kopi in Batik, Batik in Kopi" yang akan menggabungkan motif kopi dengan seni pembuatan Batik.
Barista Indonesia juga akan membawakan motif Batik dalam seni membuat latte di atas kopi. Pameran ini juga akan menampilkan buku "Max Havelaar" karya Multatuli yang membahas isu penindasan dalam industri kopi dan pengaruhnya dalam sejarah kolonialisme.
Tentang Qatar Year of Culture
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, Qatar Year of Culture adalah program diplomasi budaya yang diinisiasi oleh Pemerintah Qatar, bekerja sama dengan berbagai negara mitra yang berbeda setiap tahunnya.
Melalui berbagai pameran, festival, kompetisi, dan acara lainnya, Qatar Year of Culture bertujuan untuk membangun pemahaman bersama, pengakuan, dan apresiasi antara Qatar dan negara mitra yang diundang.
Negara mitra diharapkan dapat berbagi keunikan mereka dan membangun hubungan dengan masyarakat Qatar, sementara masyarakat negara mitra dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang Qatar.
Setiap negara mitra diminta untuk menampilkan kekuatan dan aspek unik yang dapat menjadi jembatan.
Beberapa contoh negara mitra sebelumnya mencakup Qatar-Jepang 2012 (kimono, seni tradisional dan modern), Qatar-Inggris 2013 (Fashion), Qatar-Brasil 2014 (ekspedisi, kuliner, sepak bola), Qatar-Turki 2015 (Seni Islam), Qatar-China 2016 (Sutra dan warisan kuno), Qatar-Jerman 2017 (Desain, Gerakan Wanita), Qatar-Rusia 2018 (Olahraga, Tradisi), Qatar-India 2019 (Yoga), Qatar-Prancis 2020 (Fashion, Seni, Sastra), Qatar-AS 2021 (Seni baru, Film, Musik), dan Qatar-MENASA - Middle East North Africa South Asia 2022 (karya seni dari berbagai negara sekitar Qatar). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indonesia Tampilkan Kopi Nusantara di Qatar Year of Culture 2023
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |